Senin, 23 Mei 2011

membangun e gov sebagai media sosial dengan web 2.0

Fenomena lahirnya web generasi 2.0 pada tahun 2006 serta integrasinya sebagai web goverment dengan istilah gavermet 2 sudah menjadi suatu isu menarik yang di diskusikan atau diperbincangkan oleh pengguna it dikalangan pemerintahan. Tentunya diskusi-diskusi panjang itu bukan tanpa sebab namun penyebanya bukan karena adanya klasifikasi web 1.0 dan web 2.0 tetapi perberdaan ini kian terasa dan menjadi suatu kondisi yang harus di uji kemampuan dan kapabilitas, keamanan dan koneksi yang handal pada setiap aplikasi pada web,20 yang mampu berjalan dengan maksimal hingga menghasilkan hasil yg maksimal.

BEST PRACTICES KEBERHASILAN E-LEADERSHIP

Sebenarnya cukup banyak Pemda Kabupaten dan Kota yang telah berhasil mengembangkan teknologi informasi di daerahnya. Aplikasi e-Government yang pada umumnya diterapkan di daerah, antara lain, KTP Online, e-Procurement, dan PSB Online. Dalam implementasinya, menurut Suprawoto (2008) pendekatan yang diterapkan dapat dibagai dalam 3 (tiga) pelayanan, yaitu sreet level, screen level, dan system level. Street level adalah tingkatan pelayanan publik dimana masyarakat masih harus datang langsung untuk melakukan transaksi, walaupun prosesnya dilakukan secara elektronik.

Membangun sebuah kelurahan/desa berbasis ITC bagian 1

Banyak peneliti, dan penggagas Ide memberikan ide dan gagasan yang luar biasa dan brilian dalam membangun suatu konsep dan penerapan ITC di wilayah tertentu seperti dalam skop kota, kabupaten dan provinsi dengan berbagai design dan peralatan canggih yang lumayan harganya. Saya berpikir apakah bisa suatu IT dilingkungan pemerintahan itu dibangun dari  suatu wilayah pemerintahan terendah seperti desa, kelurahan. KOndisi tersebut pernah digagas dengan istilah RT/RW online yang menyediakan jaringan informasi hingga sampai kepada warga masyrakat dirumah masing-masing. 

Teknologi Informasi dan dampaknya

Teknologi informasi begitu menyatu dengan kehidupan masyrakat dewasa ini sehingga muncul berbagai perilaku yang bermacam-macam akibat pengaruh TI dalam kehidupannya. Mulai dari Facebook, YM,Twit dll. Kadang-kadang seseorang lebih merelakan ketinggalan dompetnya dari pada ketinggalan hp.

penerapa e gov dewasa ini

Pemerintah telah melaksanakan TIK dilingkungan pemerintah dengan Inpres no.3 Tahun 2003 tentang kebijakan strategis penerapan e gov. Hampir seluruh instansi dan pemerintah daerah berlomba-lomba menerapkan e gov sebagai trend dan pencitraan organisasi ataupun pemerintah daerah dengan berbagai alasan, motivasi dan tujuan yang ingin dicapai melalui penerapan e-gov. Hal ini juga memunculkan suatu model kegiatan yang semata-mata berorientasi kepada kegiatan yang penting dan menunjukkan kemajuan suatu daerah dalam pemanfaatan teknologi komunikasi dan inforasi (ICT) pada organisasinya. Suatu opini dan asumsi publik pun bermacam-macam sesuai dengan pola pikir tingkat pengetahuan tentang ICT dan e gov. Mulai dari kelompok yang awam, tidak mengerti, paham tetapi gaptek, dan tingkat yang memahami sedikit tapi banyak bicara serta kelompok yang memanfaatkan kegiatan ICT sebagai sesuatu proyek dan bernilai mahal karena membutuhkan sarana yang canggih dan tingkat pengetahuan yang tinggi. sehingga milaran, uang rakyat pun habis dipakai untuk membiayai kegiatan ICT tersebut.